Tuju Cilacap, Presiden RI Gunakan KA
- Published on 30 December 2011
Presiden Republik Indonesia, Suliso
Bambang Yudhoyono dalam kunjungan kerjanya ke Cilacap, Jawa Tengah,
menggunakan kereta api (KA) sebagai moda transportasi utamanya, Rabu
(28/12). Presiden yang didampingi beberapa Menteri dari Kabinet
Indonesia Bersatu Jilid II meninggalkan Stasiun Gambir tepat pukul 06.10
WIB dan tiba di Stasiun Cilacap sekitar pukul 1 siang. Kereta wisata
Nusantara dan Toraja yang biasa digunakan oleh Presiden juga turut
dirangkaian pada KA yang dinamakan Kereta Api Luar Biasa (KLB) 1.

Direktur Utama PT. KAI , Ignasius Jonan menyambut kedatangan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono di Stasiun Gambir

Direktur Utama PT. KAI Persero, Ignasius Jonan juga turut mendampingi perjalanan KLB 1 yang digunakan oleh Presiden

Kepala Stasiun Gambir, Edy Kuswoyo memberangkatkan KLB 1 yang digunakan Presiden RI menuju Cilacap

Direktur Operasi PT. KAI, Bambang Irawan
(kanan) juga mengikuti dan mengawal agar perjalanan KLB 1 yang membawa
Presiden agar tidak menemui hambatan selama perjalanan.

Direktur Utama PT. KAI Persero, Ignasius
Jonan terus mendampingi Presiden RI yang menyempatkan diri untuk turun
di beberapa Stasiun.

Sekitar pukul 4 pagi, KLB 1 datang di
Stasiun Gambir, rombongan Presiden disambut langsung Wakil Direktur
Utama PT. KAI, Darmawan Daud (berjabat tangan), EVP Daop 1 Jakarta,
Purnomo Radiq, dan Kepala Stasiun Gambir, Edy Kuswoyo (menggunakan topi
merah)
Direktur Utama PT. Kereta Api Indonesia
(KAI) (Persero), Ignasius Jonan dan Direktur Operasi PT. KAI, Bambang
Irawan juga turut mengikuti KLB 1. Dengan mengambil rute, Jakarta –
Cirebon – Purwokerto – Kroya – Cilacap, KLB 1 dikawal oleh kereta
inspeksi (KAIS) Railone yang dikombinasikan Kais Wijayakusuma yang
berguna untuk mengamankan perjalanan. Mengingat banyaknya kegiatan,
Presiden membatalkan perjalanan selanjutnya ke Bandung, sehingga pada
pukul 20.40 WIB, Presiden bertolak kembali ke Jakarta masih menggunakan
rangkaian KA yang sama. (Humaska)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar