Rabu, 18 Januari 2012

SARANA KERETA API

Salah satu keunikan dari kereta api adalah terpisahnya unit penggerak kereta api dan peralatan pengangkut yang dipergunakan. Pemisahan ini mengakibatkan kereta api memiliki kelebihan yaitu peralatan pengangkut dapat dirangkaikan dan dilepas sesuai kebutuhan. Jika karena suatu hal unit penggerak harus diganti maka dapat dilakukan dengan mudah tanpa harus mengganggu peralatan pengangkutan.
Unit penggerak biasanya disebut lokomotif. Lokomotif yang pernah dioperasikan di Indonesia, antara lain Lokomotif Uap, Lokomotif Listrik dan Lokomotif Diesel. Peralatan pengangkut disebut kereta untuk angkutan penumpang dan gerbong untuk angkutan barang. Selain lokomotif, kereta dan gerbong masih terdapat unit peralatan lain yang dapat bergerak di atas jalan rel, yaitu Railway-Crane, Lori Inspeksi, Lori Kerja dan Peralatan Pemeliharaan Jalan Rel.
Sarana yang masuk dalam aset cagar budaya antara lain:
Ikon Sarana Deskripsi Jenis
loko_uap_icon Lokomotif Uap Lokomotif uap adalah kendaraan rel yang dapat bergerak sendiri dengan penggerak mesin uap yang dihasilkan dari ketel uap yang dipanaskan dengan kayu bakar, batu bara atau minyak bakar. Lokomotif uap pertama di Indonesia mulai beroperasi pada tahun 1867 seiring dengan pembukaan jalur kereta api yang pertama dari stasiun Samarang ke Tanggung sepanjang 26 km. Lokomotif uap tersebut bernomor seri NIS 1 dan NIS 2 buatan pabrik Borsig di Jerman. Selanjutnya berbagai jenis lokomotif mulai didatangkan dari Eropa dan Amerika. Lokomotif-lokomotif tersebut memiliki daya sampai 1850 HP (horse power), misalnya lokomotif uap terbesar di Indonesia yaitu DD52. Mulai tahun 1953, lokomotif diesel mulai datang dan selanjutnya menggantikan lokomotif uap. Baru sekitar tahun 1980, lokomotif uap tidak dioperasionalkan lagi kecuali untuk kereta wisata. B12, B13, B16, B17, B20, B22, B23, B25, B27, B50, B51, B52, BB10BB84C11, C12, C14, C15, C16, C17, C18, C19, C20, C21, C23, C24, C25, C26, C27, C28, C29, C30, C33, C51, C53, C54, CC50, D10, D11, D14, D15, D50, D51, D52E10, F10, TC10, TD10, DSM 22, DSM 28, DSM 38, DSM 48, DSM 55, NIS 107, SS 200T / SS 300T
loko_diesel_icon Lokomotif Diesel Lokomotif diesel adalah kendaraan rel yang dapat bergerak sendiri dengan motor diesel sebagai sumber tenaga dan berfungsi untuk menarik rangkaian kereta atau gerbong. Lokomotif diesel pertama di Indonesia mulai beroperasi pada tahun 1953 yaitu lokomotif CC200 Bima Kunting (B100, B201), BB200, BB201, BB300, BB301, BB305, C300, CC200, D300, D301
loko_listrik_icon Lokomotif Listrik Lokomotif listrik tidak dapat menghasilkan listrik sendiri untuk menggerakkan motor (untuk menggerakkan roda lokomotif) namun listriknya diperoleh dari kabel transmisi di atas jalur kereta api. Jangkauan lokomotif ini terbatas hanya pada jalur yang tersedia jaringan transmisi listrik penyuplai tenaga. Lokomotif listrik mulai dioperasikan pada tahun 1925 sejak adanya jaringan listrik yang pertama kali dari stasiun Tanjung Priuk sampai ke stasiun Jatinegara ESS3201
kereta_penumpang_icon Kereta
Kereta adalah kendaraan yg seluruhnya atau sebagiannya dipergunakan untuk mengangkut penumpang, bagasi atau kiriman pos. Terdapat sejumlah 22 kereta tua dari hasil inventarisasi dan pendataan. Selain itu, terdapat Kereta Djoko Kendil (mulai dinas tahun 1938) yang dapat disewa oleh masyarakat umum untuk kereta wisata.
MCDW 300, CR, AR
gerbong_icon Gerbong
Gerbong adalah kendaraan yg khusus dipergunakan untuk mengangkut barang atau binatang. Terdapat sejumlah 7 gerbong tua dari hasil inventarisasi dan pendataan.
GR, PR, YR, KR, ZR
crane_icon Crane
crane adalah alat penderek atau alat pengungkit untuk memindahkan barang besar dan berat dalam satu lokasi. Crane merupakan peralatan pendukung di dipo lokomotif atau dipo kereta dan lebih sering dipergunakan untuk mengangkat lokomotif, kereta atau gerbong yang anjlog (derailment) atau terguling saat beroperasi sehingga mengganggu perjalanan kereta api yang lain
FIGEE, UH-995

Tidak ada komentar:

Posting Komentar