Salah satu keunikan dari kereta api
adalah terpisahnya unit penggerak kereta api dan peralatan pengangkut
yang dipergunakan. Pemisahan ini mengakibatkan kereta api memiliki
kelebihan yaitu peralatan pengangkut dapat dirangkaikan dan dilepas
sesuai kebutuhan. Jika karena suatu hal unit penggerak harus diganti
maka dapat dilakukan dengan mudah tanpa harus mengganggu peralatan
pengangkutan.
Unit penggerak biasanya disebut
lokomotif. Lokomotif yang pernah dioperasikan di Indonesia, antara lain
Lokomotif Uap, Lokomotif Listrik dan Lokomotif Diesel. Peralatan
pengangkut disebut kereta untuk angkutan penumpang dan gerbong untuk
angkutan barang. Selain lokomotif, kereta dan gerbong masih terdapat
unit peralatan lain yang dapat bergerak di atas jalan rel, yaitu
Railway-Crane, Lori Inspeksi, Lori Kerja dan Peralatan Pemeliharaan
Jalan Rel.
Sarana yang masuk dalam aset cagar budaya antara lain: Ikon | Sarana | Deskripsi | Jenis |
![]() |
Lokomotif Uap | Lokomotif uap adalah kendaraan rel yang dapat bergerak sendiri dengan penggerak mesin uap yang dihasilkan dari ketel uap yang dipanaskan dengan kayu bakar, batu bara atau minyak bakar. Lokomotif uap pertama di Indonesia mulai beroperasi pada tahun 1867 seiring dengan pembukaan jalur kereta api yang pertama dari stasiun Samarang ke Tanggung sepanjang 26 km. Lokomotif uap tersebut bernomor seri NIS 1 dan NIS 2 buatan pabrik Borsig di Jerman. Selanjutnya berbagai jenis lokomotif mulai didatangkan dari Eropa dan Amerika. Lokomotif-lokomotif tersebut memiliki daya sampai 1850 HP (horse power), misalnya lokomotif uap terbesar di Indonesia yaitu DD52. Mulai tahun 1953, lokomotif diesel mulai datang dan selanjutnya menggantikan lokomotif uap. Baru sekitar tahun 1980, lokomotif uap tidak dioperasionalkan lagi kecuali untuk kereta wisata. | B12, B13, B16, B17, B20, B22, B23, B25, B27, B50, B51, B52, BB10, BB84, C11, C12, C14, C15, C16, C17, C18, C19, C20, C21, C23, C24, C25, C26, C27, C28, C29, C30, C33, C51, C53, C54, CC50, D10, D11, D14, D15, D50, D51, D52, E10, F10, TC10, TD10, DSM 22, DSM 28, DSM 38, DSM 48, DSM 55, NIS 107, SS 200T / SS 300T |
![]() |
Lokomotif Diesel | Lokomotif diesel adalah kendaraan rel yang dapat bergerak sendiri dengan motor diesel sebagai sumber tenaga dan berfungsi untuk menarik rangkaian kereta atau gerbong. Lokomotif diesel pertama di Indonesia mulai beroperasi pada tahun 1953 yaitu lokomotif CC200 | Bima Kunting (B100, B201), BB200, BB201, BB300, BB301, BB305, C300, CC200, D300, D301 |
![]() |
Lokomotif Listrik | Lokomotif listrik tidak dapat menghasilkan listrik sendiri untuk menggerakkan motor (untuk menggerakkan roda lokomotif) namun listriknya diperoleh dari kabel transmisi di atas jalur kereta api. Jangkauan lokomotif ini terbatas hanya pada jalur yang tersedia jaringan transmisi listrik penyuplai tenaga. Lokomotif listrik mulai dioperasikan pada tahun 1925 sejak adanya jaringan listrik yang pertama kali dari stasiun Tanjung Priuk sampai ke stasiun Jatinegara | ESS3201 |
![]() |
Kereta |
Kereta adalah kendaraan yg seluruhnya
atau sebagiannya dipergunakan untuk mengangkut penumpang, bagasi atau
kiriman pos. Terdapat sejumlah 22 kereta tua dari hasil inventarisasi dan pendataan. Selain itu, terdapat Kereta Djoko Kendil (mulai dinas tahun 1938) yang dapat disewa oleh masyarakat umum untuk kereta wisata.
|
MCDW 300, CR, AR |
![]() |
Gerbong |
Gerbong adalah kendaraan yg khusus dipergunakan untuk mengangkut barang atau binatang. Terdapat sejumlah 7 gerbong tua dari hasil inventarisasi dan pendataan.
|
GR, PR, YR, KR, ZR |
![]() |
Crane |
crane adalah alat penderek atau alat
pengungkit untuk memindahkan barang besar dan berat dalam satu lokasi.
Crane merupakan peralatan pendukung di dipo lokomotif atau dipo kereta
dan lebih sering dipergunakan untuk mengangkat lokomotif, kereta atau
gerbong yang anjlog (derailment) atau terguling saat beroperasi sehingga
mengganggu perjalanan kereta api yang lain
|
FIGEE, UH-995 |
Tidak ada komentar:
Posting Komentar